Social Icons

Kamis, 09 Januari 2014

New Offcial Logo of Team Ekspedisi KNC Indonesia

Perubahan TM (Trade Mark) Menjadi R (Registered) sedang dalam proses pendaftaran di Departemen Hak Cipta Republik Indonesia

Perubahan akan dilakukan setelah mengevaluasi definisi dari TM, krena it lebih diperuntukan untuk sebuah merk dagang sebuah pe
rusahaan atau product yang diperjual belikan , oleh sebab itu logo utama KNC Indonesia yg berada ditengah logo team ekspedisi diatas akan dirubah legalitasnya menjadi R (Registered)

Demi menyesuaikan kapasitas KNC Indonesia sebagai wadah pemersatu sbuah organisasi otomotif berbentuk Club Motor yang bernama KNC (Kawasaki Ninja Club) yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.

Hingga kedepannya KNC Indonesia akan memiliki dasar hukum yang jauh lebih kuat bilamana dimasa mendatang ada penyalah gunaan logo baik oleh pribadi ataupun oknum dari dalam maupun dari luar KNC Indonesia itu sendiri

Sumber : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10151840213316630&set=gm.558540110883533&type=1

Harga Ban Motor Terbaru NOVEMBER 2013

Merk dan Tipe Ban
Spesifikasi/Ukuran Ban
Harga (Rp)
SWALLOW



70/90-14
80/90-14
90/90-14
70/90-14 SB 222
80/90-14 SB 222
90/90-14 SB 222
60/80-17 SB 115
70/90-17 SB 115
80/90-17 SB 115
90/80-17 SB 115
80/90-17 SB 108
80/80-17 SB 108
90/80-17 SB 108
Rp 88.000
Rp 105.000
Rp 125.000
Rp 85.000
Rp 103.000
Rp 123.000
Rp 110.000
Rp 130.000
Rp 158.000
Rp 205.000
Rp 158.000
Rp 158.000
Rp 205.000
MICHELIN



 Type M29S

70/90-14
80/80-14
80/90-14
90/80-14
Rp 242.000
Rp 254.000
Rp 260.000
Rp 279.000
ZENEOS



Type ZN 75

80/80-14
90/80-14
80/80-17
80/90-17
90/80-17
100/80-17
Rp 157.000
Rp 195.000
Rp 183.000
Rp 202.000
Rp 246.000
Rp 283.000
Type M85

2.50-17
2.75-17
Rp 245.000
Rp 277.000
Pilot Sporty

60/100-17
70/90-17
80/90-17
90/80-17
100/80-17
110/80-17
130/70-17
Rp 361.000
Rp 385.000
Rp 434.000
Rp 575.000
Rp 597.000
Rp 680.000
Rp 770.000
CORSA




70/90-17 S09T
80/90-17 S09T
70/90-17 S01
80/90-17 S01
80/80-17 S18
90/80-17 S18
80/80-14 S33
90/80-14 S33
70/90-14 S09T
80/90-14 S09T
70/90-14 S01
80/90-14 S01
90/90-14 S01
Rp 123.000
Rp 148.000
Rp 123.000
Rp 148.000
Rp 148.000
Rp 188.000
Rp 120.000
Rp 145.000
Rp 108.000
Rp 118.000
Rp 108.000
Rp 118.000
Rp 143.000
COMET




70/90-17 M1
80/90-17 M1
90/80-17 M1
Rp 183.000
Rp 248.000
Rp 278.000
Type ZN 88

80/80-14
80/90-14
90/80-14
80/80-17
90/80-17
Rp 159.000
Rp 159.000
Rp 202.000
Rp 186.000
Rp 255.000
IRC



TUBE TYRE

250-17
275-17
70/90-14
80/90-14
90/80-14
Rp 110.000
Rp 145.000
Rp 95.000
Rp 113.000
Rp 130.000
FDR



Data

80/80-17
90/80-17
80/80-14 Evo
90/80-14 Evo
80/80-14 Genzi
Rp 150.000
Rp 195.000
Rp 135.000
Rp 165.000
Rp 125.000
MIZZLE



Type MZ 028
 Daftar Harga Ban Motor Terbaru NOVEMBER 2013
60/80-17
70/80-17
80/80-17
90/80-17
100/80-17
Rp 135.000
Rp 422.000
Rp 183.000
Rp 232.000
Rp 250.000
BRIDGESTONE



BT39

80/90-16 F
100/80-17 R
80/90-17 F
100/90-18 R
90/80-17 F
110/90-17
R 90/90-17
R 120/80-17
R 100/80-17 F
396rb
510rb
425rb
546rb
405rb
460rb
453rb
573rb
510rb
BT45

90/90-18 F
120/80-18 R
100/80-18 F
120/90-17 VR
100/80-17 F
120/90-18 VR
100/90-18 F
130/70-17 R
110/70-17 F
130/70-18 R
110/80-17 VF
130/90-17 VR
110/80-18 R
140/70-17 R
110/90-18 VF
150/70-17 R
120/70-17 F
150/70-18 R
120/80-17 R
150/80-16 VR
120/80-16 VF
410rb
620rb
438rb
740rb
440rb
756rb
460rb
610rb
420rb
636rb
470rb
793rb
510rb
685rb
586rb
720rb
508rb
760rb
550rb
766rb
538rb
BT090

100/70-17 F
110/70-17 F
120/70-17 F
880rb
869rb
963rb
BT92

110/70-17 F
140/70-17 R
120/60-17 F
150/60-17 R
120/70-17 F
150/60-18 R
140/60-17 R
160/60-17 R
560rb
701rb
578rb
748rb
588rb
788rb
670rb
768rb
BT010

120/60-17 F
170/60-17 R
120/70-17 F
180/55-17 R
160/60-17 R
190/50-17 R
730rb
1.300rb
875rb
1.318rb
1.280rb
1.388rb
BT020

350-10
160/70-17 R
110/80-18 F
160/60-18 R
120/70-17 F
170/60-17 R
120/70-18 F
180/55-17 R
252rb
1.268rb
855rb
1.288rb
830rb
1.396rb
885rb
1.425rb
DUNLOP



TT900

225-17
120/80-17
250-17 & 70/90-17
275-18
275-17 & 80/90-17
300-18
90/80-17
100/90-18
90/90-17
110/80-18
60rb
165rb
72rb
97rb
97rb
120rb
115rb
160rb
127rb
160rb
TT901

250-17 & 70/90-17
275-17 & 80/90-17
79rb
104rb
D104

250-17
275-17
72rb
97rb
D108

250-17
275-17
72rb
97rb
D110

70/90-16
80/90-16
75rb
95rb
Harga ban motor ini hanya tersedia untuk ban baru bukan untuk harga ban motor bekas. Harga diatas tidak mutlak sama dengan di tempat sobat, boleh jadi ada selisih, dan di tempat kita mungkin agak sedikit mahal,,,
Maaf kalo kurang lengkap Broo,,
Tetap Semangat GTF,,,,

Teknik Safety Riding Untuk Pemula : Melintasi Tikungan

Apa yang membedakan orang yang baru saja bisa mengendarai motor dengan yang sudah mahir? Tentu banyak sekali. Namun demikian, salah satu yang paling sering membedakan pengedara yang satu dengan pengendara yang lain adalah kemampuan menaklukkan tikungan. Hal yang sama terutama bisa dirasakan pada saat turing. Saat peserta yang satu harus ngantri di belakang peserta yang lain. Bahkan di arena balap pun fenomena ini sering ditemukan.

Bagi yang sudah bangkotan dalam dunia balap maupun turing, teknik menikung bukan masalah lagi. Belajar dari pengalaman sehari-hari mereka bisa menikung dengan “sempurna”. Tikungan bisa dilibas dengan rapi. Tidak lebih dan tidak kurang. Lebih berarti nyelonong ke jalur lain yang berisiko tabrakan. Kurang artinya terlalu mepet ke bahu jalan yang artinya bisa nyusruk. Lantas bagaimanakah teknik menikung yang sesungguhnya?

Pengertian Menikung
Secara sederhana menikung (cornering/turning) dapat didefinisikan sebagai “membelokkan kendaraan ke arah yang dituju”. Bisa kiri atau kanan. Bisa akibat tikungan atau sekedar menghindari kendaraan atau benda tertentu di jalan. Namun demikian, dalam dunia otomotif ada perbedaan antara gaya menikung pada mobil dan motor.

Dalam setiap tikungan, mau cepat atau lambat, patah atau hairpin (tikungan panjang melingkar), mobil melakukan teknik yang sama. Namun pada motor, teknik demikian tidak sepenuhnya bisa diterapkan. Menikung pada motor setidaknya memiliki tiga gaya atau teknik dengan efek yang biasa dirasakan berbeda.

Berikut gaya yang dimaksud :

Gaya Konvensional
Tekniknya dilakukan dengan memutar batang stang secara bergantian kiri atau kanan tergantung mau belok arah mana. Gaya ini efektif pada kecepatan rendah atau sangat rendah. Biasanya pada saat kita ingin menikung lambat pada belokan patah dan dan sempit, gaya ini dipergunakan.

Coba perhatikan orang yang baru belajar naik motor. Badannya selalu berusaha tegak sehingga terlihat kaku. Ketika berbelok dengan lambat semakin terlihat tegak dan setir diputar habis ke arah tikungan. Jadi, teknik ini sangat basic, bahkan secara naluri telah kita lakukan pada saat awal belajar naik motor. Bagi yang sudah mahir pun gaya menikung semacam ini masih dilakukan. Namun kecepatan aman yang disarankan di sini hanya sampai 10km/jam. Lebih dari itu harus dengan teknik lain.

Body English (BE)
Bagaimana halnya dengan kecepatan di atas 10km/jam? Teknik yang digunakan adalah Body English (BE) atau Counter Steering (CS). Mengapa mengubah teknik? Karena prinsip yang terjadi pada saat itu cenderung berbeda. Pada saat menikung pada kecepatan yang lebih tinggi, yang terjadi adalah perubahan kemiringan motor menurut input (tekanan dan tarikan) yang dilakukan terhadap stang. Kemiringan itu berpengaruh pada dan dipengaruhi oleh ban yang digunakan. Berbeda dengan mobil yang memiliki empat roda, motor hanya beroda dua. Demikian pula ban yang digunakan berbeda. Mobil bersifat flat (rata), sementara motor bersifat membulat.

Prinsip yang terjadi pada saat miring dalam menikung adalah perubahan Contact Patch (CP). Semntara yang dimaksud dengan CP adalah bagian dari ban motor yang menyentuh permukaan jalan. Ketika motor berjalan lurus, bagian dari ban motor yang menyentuh permukaan ada di sebelah bawah ban di bagian tengah ban. Permukaan ban motor yang membulat pun demikian. Mempengaruhi CP sebelah kiri atau kanan, tergantung kemiringan kendaraan dan teknik yang digunakan.

Nah, gaya BE adalah gaya memiringkan tubuh agar bisa belok. Gaya ini menggunakan berat badan untuk memindahkan CP. Bob Sumitro, pakar mengenai hal ini memberi contoh berikut:
“Cari jalan yang lurus dan sepi, kemudian jalankan motor dengan kecepatan sedikitnya 30 km/jam. Setelah yakin bahwa lalu lintas sekitar sepi, pindahkan berat badan anda ke sebelah kiri atau kanan. Begitu berat badan anda pindah/bertumpu ke satu sisi, maka motor anda akan bergerak ke arah mana berat badan anda bertumpu atau anda pindahkan. Kalau berat badan anda pindahkan ke kiri motor akan belok ke kiri, sedangkan kalau berat badan anda pindah ke kanan maka motor akan bergerak ke kanan. Karena tahu mekanisme belok sepeda motor, saya yakin anda bisa menebak dengan benar kenapa hal ini bisa terjadi … Jawaban anda tepat. Sepeda motor bergerak ke arah mana anda memindahkan berat badan karena CP dari ban motor anda pindah ke arah tersebut.”

Menurut pakar satu ini, Body English ini cukup efektif untuk belok. Namun apabila kecepatan pada saat belok agak tinggi (misalnya di atas 70 atau 80 km/jam) tidaklah demikian. Apalagi jika motor yang kita pakai termasuk jenis cruiser atau touring bike dengan rake/trail yang panjang. Gaya ini kurang efektif sebab radius belok kita tidak bisa setajam tikungan, yakni dengan kata lain, gaya menikung BE bisa menimbulkan efek cenderung melebar. Nah, pada saat itulah kita butuh gaya Counter steering (CS).

Counter Steering (CS)
Sudah jelas tujuan Counter Steering (CS) di atas, namun bagaimana tekniknya? CS sering dipahami secara harfiah sebagai mengarahkan stir ke arah berlawanan. Dalam hal ini arah yang berlawanan dengan arah ke mana kita akan menuju. Ini terdengar rancu, meskipun pada dasarnya kurang lebih demikian. Karena itu, lebih baik kita memahaminya sebagai “metode memiringkan motor ke arah tikungan yang dimulai dengan menekan stang (handgrip) ke arah tikungan yang dituju (kiri atau kanan).”

Apabila ingin berbelok ke kiri, maka tangan kiri menekan stang kebawah dan dengan otomatis tangan kanan akan menstabilkan. Pada saat yang sama motor akan miring, namun badan cenderung tegak sebagai counter-kestabilan motor. Dengan demikian, teknik ini juga memindahkan CP, namun bukan dengan berat badan, tapi lebih banyak dengan permainan tekanan tangan pada stang. Untuk lebih jelasnya mari coba latihan ala Bob Sumitro berikut:
“Cari jalan yang sepi dan agak lebar, kalau bisa jalan yang lurus. Sesampai di sana, kendarai sepeda motor anda sampai mencapai kecepatan 40 km/jam dan ambil posisi agak di tengah jalan. Ketika jarum speedo mencapai angka 40, dan setelah anda pastikan bahwa lalu lintas sepi serta tidak ada kendaran lain di sekitar anda, dorong stang kiri motor, sedikit saja dan perlahan-lahan. Jangan heran kalau begitu stang motor kita dorong ke kiri, maka motor akan bergerak ke kiri. Sekarang coba lagi lakukan hal yang sama, tapi kali ini dorong stang kanan, maka motor akan bergerak ke arah kanan.”
Bagi kita yang kebanyakan menikung dengan BE, mendengar dan mempelajari CS seperti sesuatu yang baru. Mungkin karena selama ini kita membawa motor sesuai kebiasaan, menikung dan badan ikut membantu sudut tikungan. Bahkan banyak pula dari kita sangat terpengaruh dengan gaya pembalap melibas tikungan dengan memindahkan seluruh tubuh ke sisi dalam kendaraan di mana tikungan mengarah. Sementara tidak demikian halnya dengan CS yang menjadikan tubuh sebagai penyeimbang. Padahal sebenarnya hampir semua orang pernah menggunakan teknik ini.

Kenyataannya, meski sudah sangat jarang kita gunakan, CS sangat menarik (fun), efektif, dan aman. Soal fun silahkan coba sendiri. Soal efektif karena gaya nikung CS benar menikung sesuai steering input (daya tekan kita) pada stang. Artinya a) badan tidak terlalu capai karena tidak perlu terlalu ikut doyong kiri kanan, b) menikung dengan CS memungkinkan posisi badan tetap lurus sesuai kemiringan motor atau agak lebih tegak dari kemiringan motor sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak diduga, seperti ada lubang atau menghindari kendaraan yang tiba-tiba bergerak memotong, kita tinggal menarik stang mengikuti badan yg tegak atau miring ke arah sebaliknya.

Kenapa lebih efektif, soalnya berat badan kita tidak sedang miring ke arah tikungan. Bayangkan betapa susahnya memindahkan berat tubuh dari (katakanlah) sebelah kiri ke kanan secara mendadak untuk bermanuver menghindari lubang atau kendaraan lain. Jeda waktu (duration) dan tenaga (effort) yg digunakan pastlah lebih lama & berat. Pada teknik CS, hal ini tidak terjadi. Alhasil, setiap manuver terasa ringan dan kecepatan tetap bisa dipertahankan.

Demikianlah tiga gaya dan teknik basic dalam mengendarai motor ditikungan. Sangat penting dalam berkendara sehari-hari, dan terutama bagi para bikers yang gemar turing.
Copas From Bang Wahid
https://www.facebook.com/notes/wahid-achmad-fauzi/teknik-safety-riding-untuk-pemula-melintasi-tikungan/400710604769